-->

5 Keuntungan Menjadi Seorang Blogger

“Kamu blogger?”

Kesannya tuh keren banget. Profesi yang diremehkan dan di sisi lain ditakuti oleh sejuta umat. Profesi ini diremehkan karena tidak ada kantor, bukan pekerjaan tetap, tidak ada penghasilan bulanan yang jelas, bukan berpakaian rapi tiap hari maupun nggak memiliki nomor induk.

Blogger ditakuti karena sebuah tulisan viral akan menjadi senjata paling mematikan. Tulisan blogger yang secuil bisa menghasut, membunuh bahkan menjatuhkan seseorang dari kekuasaan. Tahu dong beberapa blogger Timur Tengah di penjara bahkan di hukum mati. Karena tulisan dari blog tidak bisa dibendung. Detik itu dishare, sekali hembusan angin, fuih, meledak di jagad maya, reshare di mana-mana, disalin oleh kanal berita atau blog lain, bendungan yang kuat sekalipun akan roboh karena tali-temali terlanjur putus.

Profesi blogger memang terkesan main-main. Apalagi jika blogger itu bukan seorang punggawa Google Adsense. Seperti saya, saya memasang Google Adsense tetapi tidak memakai trik khusus sehingga mengibuli pengunjung untuk klik iklan. Saya bagai penulis buku catatan harian yang curhat colongan tiap waktu. Apa-apa ditulis. Tangan digigit semut ditulis. Mata perih kena angin ditulis. Habis menangis karena iris bawang jadi sebuah tulisan. Curhat yang biasanya coret-coret di buku lusuh, sekarang mainnya di internet. Kali saja ada yang numpang lewat eh dia kedip-kedip mata karena silau oleh sebuah kisah mengharu-biru. Setidaknya, lima keuntungan menjadi seorang blogger bisa membakar semangat kamu yang hampir padam.

1. Berbagi Pengalaman
Pengalaman apa yang menarik untuk dibagi? Sering sekali saya menerima pertanyaan ini melalui pesan di Facebook, dari orang yang mengenal saya sebagai blogger.

“Pengalaman kamu,”

Tentu, bukan pengalaman saya. Apapun silakan ditulis. Nggak mesti nulis cuma kisah perjalanan. Nggak harus menulis tentang cinta yang baru putus dua detik kemudian nyambung lagi. Nggak terlalu susah menulis pengalaman karena kamu merasa sendiri, melihat sendiri, menyelami sendiri makna kehidupan di sekitar.

Kamu yang suka traveling, tulis deh kisah kamu ketemu aktor dan artis Korea yang ganteng dan cantik di salah satu show di Seoul. Upload semua foto lalu bubuhi kenangan manis berdiri di tengah-tengah kota Paris. Ceritakan semua keluh-kesah kamu mendaki gunung Himalaya. Nggak apa-apa kamu menulis perihnya tinggal di kampung yang nggak ada listrik dan air bersih selama acara bakti sosial berlangsung.

Kamu yang suka dunia fashion, coret-coret deh blog tentang desain pakaian yang menarik. Rancangan kamu yang gagal total. Rancangan kamu yang paling imut. Rancangan kamu yang laku di pasaran.

Kamu yang suka teknologi, review saja produk-produk seperti komputer, laptop, tablet maupun smartphone.

Saya sih, menulis campur-campur. Semua yang ingin dibagi, saya tulis. Semua kisah di sini ada yang baca. Semua tulisan di sini mempunyai pembaca masing-masing. Jadi jangan takut tulisan kamu nggak bakal ada yang baca. Ada kok.

2. Dikenal Orang
Semula ngeblog itu kesannya untuk diri sendiri. Dibaca orang sudah selesai sampai di situ saja. Belakangan malah berbeda. Orang-orang pada nanyain terutama di media sosial.

“Kamu blogger dari Aceh ya?”

“Kamu nulis blog lifestyle bukan?”

“Aku baca kisah inspiratif di blog kamu lho!”

Tulisan di blog yang terindeks di Google kemudian dibaca oleh banyak orang. Orang-orang kemudian memfollow akun media sosial dan mulai interaksi secara personal. Tentu jika tulisan kamu dirasa bermanfaat mereka akan hubung. Jika blog kamu cuma berisi download lagu dan iklan-iklan apa yang mau ditanyai. Share tulisan ke media sosial juga sangat berpengaruh terhadap intensitas perkenalan di dunia maya. Semakin banyak yang share dan reshare maka semakin kuat suhu untuk dikenal. Dan ini tidak bisa dibendung sama sekali apalagi jika kamu terus menulis. Senjata yang mesti kamu siapkan adalah menerima pujian dan makian. Nggak semua tulisan di blog itu nyaman dan aman. Tulisan yang dipuji kamu berhak terbang ke angkasa. Tulisan yang dihujat kamu jatuh lagi ke Bumi akibat tarikan gaya gravitasi. Keduanya harus disiapkan karena kamu nggak bakal tahu tulisan mana yang bakal viral dan tulisan mana yang melempen.

Saya sudah mengalami keduanya. Siap-siap nggak siap tulisan yang telah dilempar ke “pasaran” nggak mungkin ditarik kembali. Akun media sosial yang telah dikenal orang nggak mungkin ditutup. Nggak semua orang itu memiliki nilai negatif, masih ada kok yang bisa nyemangatin kamu untuk terus menulis.

3. Menang Lomba
Lomba blog wajib diikuti oleh kamu yang ngaku blogger, menurut saya. Kenapa? Karena persaingan yang menarik itu ada di lomba blog. Tulisan di blog kamu akan dinilai secara profesional bukan cuma ngandalin rating Google saja. Tulisan kamu akan dinilai tentang kesesuaian tema lomba, gaya menulis yang tidak kaku, Ejaan Yang Disempurnakan benar pada tempatnya, tanda baca tepat sasaran, kerapian dan lain-lain. Keuntungan ini nggak bakal kamu dapat tanpa mengikuti lomba blog atau tanyain ke orang yang paham kepenulisan. Namun bertanya kepada orang nggak semudah itu karena satu tulisan dikasih masukan, tulisan lain bisa lupa.

Menang lomba blog berarti tulisan kamu telah lolos verifikasi data. Kamu layak dikatakan penulis berkelas. Karena apa? Yang ikut lomba blog bukan kamu saja kan? Ratusan bahkan ribuan. Kamu menang, mendapatkan hadiah, wajar kamu buat hajatan tujuh hari tujuh malam.

Soal lomba blog, menang nggak menang itu wajar. Kamu menang, berbahagia. Kamu nggak menang ada yang perlu dipelajari lagi seperti yang telah saya sebutkan. Apakah tulisan masih kurang rapi. Apakah EYD amburadul. Apakah tanda baca kacau balau. Nggak ikut lomba ya nggak tahu apa yang mesti diperbaiki dari sebuah tulisan. Tanyain teman? Jika dia sempat, jika kagak? Jika teman kamu paham sedikit bagaimana? Jika teman kamu nyembunyiin kritik bagaimana? Dia ada sisi kasihannya lho saat memberi masukan.

Saya sudah beberapa kali menang lomba blog. Lengkapnya kamu colek deh Portofolio. Hadiahnya tuh cukup untuk tertawa terbahak. Ada uang tunai, paket buku, pernak-pernik, smartphone, tablet sampai jalan-jalan gratis.

4. Jalan-jalan Gratis
Nah, ini dia jalan-jalan gratis. Saya nggak pernah menyangka akan naik pesawat terbang. Jujurlah, saya nggak akan mampu membeli selembar tiket pesawat. Tetapi karena sebuah artikel di blog, kurang lebih empat halaman di Microsoft Word spasi satu, saya terbang pertama kali ke Lombok, Nusa Tenggara Barat. Jetlagnya jangan ditanya. Panas dingin dan muntah-muntah sebelum berangkat dari Bandara Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar. Transit di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, pun masih terasa di dalam mimpi sebelum benar-benar terjatuh dengan hentakan parah di landasan pacu Bandara Praya, Lombok.

Saya pikir, mungkin ini pertama dan terakhir saya naik pesawat. Saya kemudian menarik kesimpulan tersebut karena undangan lainnya datang karena saya sering menulis review smartphone. Sebuah brand telekomunikasi yang berpusat di Taiwan mengundang blogger untuk ikut dalam acara besar mereka. Saya yang merasa entah berada di langit mana tersentil ke permukaan karena tulisan di blog. Saya diundang, senang, bangga dan terharu.

Kamu tahu apa yang terjadi jika mendapat undangan gratis ini? Kamu dijadikan raja. Kebutuhan kamu dimanja. Bahkan, seekor nyamuk pun nggak boleh mencium bau tubuhmu apalagi sampai menggigit.

Saya bahkan berani bermimpi suatu saat nanti saya akan sering naik pesawat karena menulis, di blog dan di media lain.

5. Endorse Produk
Saya pikir, empat persoalan tadi sudah lebih dari cukup mendapat tempat yang layak sebagai seorang blogger. Namun, tahukah kamu jika banyak produsen sekarang menarik blogger ke dalam pelukan mereka?

Saya juga ditarik. Arus ini cukup kuat untuk ditolak. Tarikan ini tentu berbeda. Ada yang mendapat barang, uang dan penginapan. Di kota besar, kamu bisa mereview hotel dan di kemudian hari akan mendapat penginapan gratis di hotel tersebut.

Saya memang belum banyak melakukan endorse tetapi yang sedikit ini patut disyukuri sebelum jadi bukit. Ada tawaran nulis artikel lalu dibayar cukup untuk pulsa, saya terima. Toh, di lain kesempatan saya mendapat sebuah smartphone untuk direview. Nggak ada yang tidak mungkin, bukan?

Saya sedang menikmati pasang-surut keuntungan menjadi seorang blogger. Kamu yang sudah siap di dalam pusaran air ini, asah semangat menulis karena kamu akan dikenal karena sebuah blog, dari sebuah tulisan. Cukup itu saja. Kamu bersedia?

5 Responses to "5 Keuntungan Menjadi Seorang Blogger"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel