-->

Kesalahan Saat Belajar Menulis

Saya percaya dengan kalimat 'keahlian itu sesuatu yang terus diulang-ulang', termasuk dalam hal menulis. Penulis yang telah melahirkan banyak karya pasti berangkat dari pengulangan-pengulangan.

Berlatih, mencoba dan terus berusaha ialah segenap upaya untuk menciptakan suatu karya. Berawal dari satu paragraf, naik menjadi satu narasi, hingga terciptanya suatu karya sastra, kesemua itu berkat latihan dan pengulangan.

Lantas bisakah Anda seperti itu?

Jawabannya, bisa. Tidak ada yang tidak bisa di dunia ini selama kita mau berusaha dan terus berlatih. Namun perlu digarisbawahi, untuk mencapai itu semua perlu latihan yang baik dan benar, alias bukan asal-asalan.dan tentunya kita harus berusaha keras dengan tujuan kita masing-masing

Nah, karenanya kali ini saya akan berbagi tentang 3 kesalahan yang kerap dilakukan saat belajar menulis agar Anda bisa mengantisipasinya.

1. Latihan Ngebut Tapi Malas Membaca

Salah besar jika Anda malas membaca tapi Anda ingin menjadi penulis. Justru tugas pertama dan utama seorang penulis ialah membaca. Semakin banyak membaca, semakin banyak pula informasi yang akan didapatkan. Dengan begitu penulis akan mudah untuk memahami, menganalisa dan menuangkan perspektif barunya.

Beda cerita jika Anda malas untuk membaca. Alih-alih mampu menyelesaikan karya tulis, untuk menentukan ide pokok saja terkadang harus kebingungan. Ini adalah akibat dari kurangnya daya baca yang dimiliki.

So, jika Anda ingin menjadi seorang penulis, jadilah pembaca yang baik dan tekun.

2. Penulis Sekaligus Editor

Saya pernah menulis satu artikel selama 3 jam tapi ujung-ujungnya tidak selesai. Apakah Anda pernah mengalami hal yang sama? Jika iya, silahkan baca artikel ini sampai selesai.

Kesalahan yang paling sering dilakukan penulis pemula ialah menjadi penulis sekaligus editor. Apa yang baru ditulis langsung diedit. Baru nulis dua paragraf, lalu diedit. Nulis lagi, edit lagi, dan endingnya gagal. terkadang kita frustasi karna hal-hal yang menyebalkan, karna semua orang pasti ada titik jenuh dalam melakukan sesuatu.

Hal semacam itu terjadi oleh karena Anda menjadi penulis sekaligus editor. jadi bagaimana caranya? kita bisa melakukan penulisan terlebih dahulu dan pada kita sudah selesai melakukan penulisan dari mulai awal sampai akhir barulah kita memulai proses pengeditan.

So, seburuk apapun tulisan Anda, tetaplah menulis sampai selesai. Baru ketika karya tulis Anda sudah rampung / selesai, Anda bisa mengeditnya. Mengedit karya tulis itu diakhir / ketika karya tulis sudah selesai, bukan saat menulis.

3. Melalaikan Timeline

Tidak ada yang bisa menjadi hebat tanpa latihan, dan latihan yang baik selalu dijadwalkan. Dengan adanya timeline Anda akan terpacu untuk rajin dan konsisten berlatih.

Hal yang tak kalah menjerumuskan selain menjadi editor saat latihan menulis ialah lalai dengan timeline, atau justru tidak membuat timeline. Adanya timeline menulis bisa dikatakan sebagai bukti bahwa Anda serius dalam berlatih.

itu Pun sebaliknya, tidak adanya timeline membuktikan kalau Anda tidak serius berlatih menulis. Sebab latihan yang baik selalu berangkat dari timeline, bukan dari mood, momentum atau keinginan hati.

Catatan, Cristiano Ronaldo sang mega bintang yang saat ini bermain di Juventus tidak akan mampu mengukir nama besarnya jika ia tidak berlatih berdasarkan timeline yang sudah ditentukan.

So, itulah 3 kesalahan yang kerap dilakukan oleh penulis pemula. Jika Anda masih terjebak dalam 3 jurang itu, sebaiknya Anda mengikuti saran yang saya tulis di akhir point.

0 Response to "Kesalahan Saat Belajar Menulis"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel